Kalurahan Tirtonirmolo

Tirtonirmolo — Upaya pengurangan sampah rumah tangga terus digalakkan oleh masyarakat Tirtonirmolo melalui kegiatan edukasi dan pengolahan limbah berbasis warga. Pada Minggu, 23 November 2025 pukul 15.30–17.30 WIB, Bank Sampah Cempaka Asri mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah diapers dan pembalut bertempat di kediaman Ketua Bank Sampah setempat.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari KSM Pilah Berkah Imogiri, Bantul, selaku mitra Bank Sampah Cempaka Asri. Hadir sebagai pemateri yakni Yekti Murwani dan Arif Sholikhin, serta turut diikuti oleh Dukuh Padukuhan X Glondong, pengurus, anggota, dan perwakilan warga dari tiga RT yang menjadi bagian jaringan bank sampah tersebut.

Dalam pemaparannya, narasumber menyampaikan bahwa diapers dan pembalut merupakan jenis sampah rumah tangga yang paling rutin diproduksi, namun pengelolaannya masih minim perhatian masyarakat. Tingginya konsumsi produk sekali pakai dan kandungan materialnya yang tidak mudah terurai menjadi persoalan lingkungan tersendiri, sehingga diperlukan inovasi pengolahan agar limbah ini tidak semakin membebani tempat pembuangan akhir.

Sosialisasi dimulai dengan pengenalan berbagai produk hasil upcycle atau pemanfaatan kembali sampah diapers dan pembalut menjadi bahan bernilai guna. Narasumber mendemonstrasikan cara pemisahan gel pada diapers—bagian yang menyerap urine bayi—yang ternyata bisa dijadikan pupuk karena mengandung unsur urea. Gel tersebut kemudian dicampur dengan eco enzyme dan air, menghasilkan pupuk cair yang dapat dimanfaatkan untuk tanaman.

Sementara itu, bagian kulit diapers yang telah dipisahkan terlebih dahulu harus disterilisasi menggunakan air dan pemutih pakaian, sebelum dicampur semen dan dicetak untuk menjadi produk tertentu. Adapun sampah pembalut, setelah melalui proses sterilisasi, dikategorikan sebagai residu dan dapat langsung disetorkan ke Bank Sampah Cempaka Asri untuk penanganan selanjutnya.

Tidak hanya berupa penyampaian materi, peserta juga diajak untuk praktik langsung mengolah diapers dan pembalut sesuai langkah-langkah yang dijelaskan. Keterlibatan anggota dalam praktik membuat suasana sosialisasi berlangsung interaktif dan menarik, karena warga dapat memahami secara konkret peran mereka dalam pengurangan sampah.

Kegiatan yang semula dijadwalkan berakhir pukul 17.30 WIB berjalan hingga pukul 17.45 karena antusiasme peserta yang tinggi. Melalui sosialisasi ini, Bank Sampah Cempaka Asri berharap masyarakat semakin sadar bahwa sampah rumah tangga dapat diolah dan dimanfaatkan, bukan hanya dibuang begitu saja. Edukasi berkelanjutan seperti ini menjadi salah satu strategi untuk membangun lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi warga Tirtonirmolo.