Semarak Gebyar Kemerdekaan di Mrisi: Ibu-Ibu PKK Lestarikan Budaya Macapat

Administrator 26 Agustus 2025 10:53:07 WIB

Jum’at, 22 Agustus 2025, suasana semangat kemerdekaan terasa hangat di Padukuhan Mrisi, Kalurahan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Bantul. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, warga menggelar Gebyar Kemerdekaan dengan lomba kebudayaan macapat yang diikuti oleh ibu-ibu PKK Teratai Mrisi.

Acara ini berlangsung meriah sekaligus sarat makna. Selain menjadi ajang perayaan kemerdekaan, kegiatan ini juga bertujuan melestarikan kesenian tradisional Jawa, khususnya macapat, yang semakin jarang digelar di masyarakat. Dengan mengenakan busana sederhana nan anggun, ibu-ibu PKK tampil penuh percaya diri membawakan tembang-tembang macapat yang mengandung nilai filosofis kehidupan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dukuh Mrisi Indra pamunksih serta para ketua RT se-Padukuhan Mrisi. Kehadiran para pemimpin wilayah ini menjadi simbol nyata dukungan untuk warganya dalam menjaga kebersamaan dan melestarikan budaya lokal. Mereka juga menegaskan komitmen Mrisi untuk terus menumbuhkan semangat nyawiji (bersatu), agamis, dan berbudaya.

Untuk menjaga kualitas penilaian, lomba macapat ini menghadirkan Dewan Juri dari Dewan Budaya Kalurahan Tirtonirmolo. Para juri tidak hanya menilai dari aspek vokal, tetapi juga ketepatan cengkok, penghayatan, dan pemahaman makna tembang yang dibawakan. Hal ini membuat suasana lomba semakin khidmat sekaligus menghibur.

Menurut salah satu pengurus PKK Teratai Mrisi, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga sekaligus tantangan. “Tidak semua dari kami terbiasa tampil di depan umum, tetapi melalui lomba ini kami belajar bersama dan sekaligus melestarikan budaya. Rasanya bangga bisa ikut berkontribusi menyemarakkan HUT RI dengan cara yang khas,” ujarnya.

Sementara itu, Dukuh Mrisi menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat ibu-ibu PKK yang mampu mengangkat kegiatan budaya dalam momentum kemerdekaan. Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin, tidak hanya saat perayaan kemerdekaan, tetapi juga dalam kegiatan kebudayaan di tingkat kalurahan.

Lomba macapat ini diakhiri dengan pengumuman pemenang dan pemberian apresiasi kepada seluruh peserta. Meski ada yang meraih juara, namun semua peserta dianggap pemenang karena telah berkontribusi dalam menjaga warisan budaya leluhur.

Melalui gebyar kemerdekaan ini, warga Mrisi tidak hanya memperingati hari bersejarah bangsa, tetapi juga meneguhkan jati diri sebagai masyarakat yang bersatu, religius, dan menjunjung tinggi budaya.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License