Kader Sehat Tirtonirmolo Dapat Pembekalan Penting tentang Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Administrator 01 Agustus 2025 13:24:04 WIB


Tirtonirmolo, 30 Juli 2025. Sebanyak puluhan Kader Sehat Kalurahan Tirtonirmolo mengikuti pertemuan penting di Ruang Rapat Kalurahan pada Rabu, 30 Juli 2025, pukul 09.30 hingga 11.30 WIB. Pertemuan ini menghadirkan narasumber Agus Purwanto dari Puskesmas Kasihan II dengan tema “Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan bagi Keluarga.”

Dalam paparannya, Agus menekankan bahwa sanitasi yang buruk sangat berdampak pada kesehatan masyarakat. Beberapa penyakit yang rentan muncul akibat sanitasi yang tidak layak antara lain Hepatitis A, Hepatitis B, types (tifus), demam berdarah, hingga kecacingan.

Hepatitis A, dijelaskan, bisa menular melalui percikan ludah atau pakaian yang tercemar, sementara Hepatitis B dapat menular melalui luka. Kedua jenis hepatitis menyerang organ hati, dan jika tidak ditangani dengan baik dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, bahkan memicu stunting. Adapun types menyerang usus dan aliran darah.

“Sanitasi adalah soal kebersihan lingkungan, sedangkan higienitas menyangkut kebersihan pribadi. Keduanya harus berjalan seiring,” jelas Agus. Ia juga mengingatkan agar sumur tidak dibangun terlalu dekat dengan septic tank untuk menghindari kontaminasi air.

Kabar baik datang dari program Wolbachia (Wow Mantul), yaitu metode pengendalian nyamuk melalui penetasan larva nyamuk jantan steril. Program ini pernah diterapkan di Tirtonirmolo dan terbukti efektif. “Sampai bulan Juli ini, belum ada laporan kasus demam berdarah,” imbuh Agus.

Selain itu, perhatian juga diberikan pada masalah kecacingan, terutama pada balita. “Kami masih mendapati kasus cacing tambang di wilayah kami. Untungnya, secara rutin Puskesmas membagikan obat cacing setiap enam bulan di posyandu,” tambahnya. Kader diimbau untuk memastikan balita meminum obat tersebut agar terhindar dari kecacingan yang bisa menghambat tumbuh kembang anak.

Gejala kecacingan sendiri meliputi perut buncit, nafsu makan rendah, dan tubuh kurus. Jika tidak dicegah, kondisi ini bisa membuat anak kesulitan untuk berkembang optimal, baik secara fisik maupun kecerdasan.

Pertemuan ditutup dengan ajakan bersama untuk terus mendorong perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga kebersihan lingkungan, serta memperkuat peran kader dalam edukasi keluarga di lingkungan masing-masing.HMN

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License