Kalurahan Tirtonirmolo

Yogyakarta — Pada Kamis Pon, 10 Juli 2025, bertempat di Aula Dinas P3AP2KB DIY, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Terbatas bersama lintas sektor dan beberapa kalurahan terundang, termasuk Kalurahan Tirtonirmolo. Rakor ini membahas Sosialisasi Pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA) sebagai tindak lanjut program nasional terkait penguatan perlindungan perempuan dan anak.

Kepala Dinas P3AP2KB DIY, Ibu Ninik Istitarini, dalam arahannya menyampaikan bahwa pembentukan DRPPA ini merupakan amanat undang-undang dan selaras dengan program Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang sudah berjalan. “Program ini bertujuan memperkuat perlindungan bagi anak, terutama terkait pemenuhan hak, perlindungan tumbuh kembang, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi mereka. Selain itu, pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus utama agar perempuan lebih berdaya dan mampu berkontribusi positif di tengah masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ibu Ninik menegaskan bahwa pembentukan DRPPA harus segera ditindaklanjuti oleh desa/kalurahan dengan menyusun Peraturan Kalurahan (Perkal) tentang DRPPA. Perkal ini akan menjadi payung hukum bagi implementasi program tersebut di tingkat desa, sekaligus sebagai upaya untuk menyempurnakan indikator KLA yang telah ditetapkan pemerintah.

Rakor ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, lembaga masyarakat, kader, hingga lintas sektor dalam pelaksanaan program ini. Sasaran utama dari program DRPPA adalah Desa Prima (Desa Prioritas Perempuan dan Anak) dan desa-desa penyangga yang memiliki potensi kuat dalam mendukung keberhasilan program ini.

Dengan terbentuknya DRPPA, diharapkan ke depan desa-desa di DIY, termasuk Tirtonirmolo, dapat lebih aktif dan terstruktur dalam memberikan perlindungan serta pemberdayaan kepada perempuan dan anak. Tidak hanya sebatas sosialisasi, namun benar-benar terwujud melalui program nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Kalurahan Tirtonirmolo sendiri menyambut baik arahan ini dan siap menindaklanjuti melalui pembentukan regulasi dan program kegiatan yang menguatkan posisi perempuan dan anak sebagai bagian penting dari pembangunan desa yang inklusif dan ramah bagi semua.NAS