Kalurahan Tirtonirmolo

Yogyakarta, 19 Mei 2025 — Tim Kerja Pengendalian Penduduk Kementerian Dalam Negeri, Pembangunan dan Kependudukan (Kemendukbangga) serta BKKBN Perwakilan DIY menyelenggarakan Penilaian Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2025 pada hari Senin, 19 Mei 2025 mulai pukul 09.00 WIB.

Kegiatan penilaian ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu dan klasifikasi Kampung KB, serta mendorong komitmen berkelanjutan pemerintah daerah dalam pengelolaan kampung-kampung yang berbasis pemberdayaan keluarga. Penilaian juga menjadi sarana apresiasi bagi Kampung KB yang telah menunjukkan kinerja dan inovasi terbaik dalam pelaksanaan program Bangga Kencana.

Acara dihadiri oleh berbagai unsur penting, antara lain perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dalduk dan KB dari kabupaten/kota, Pemerintah Kalurahan, para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) pendamping, serta Kelompok Kerja Kampung KB yang menjadi nominator tahun ini.

Tiga kampung yang berhasil masuk dalam nominasi Penilaian Kampung Keluarga Berkualitas 2025 adalah:

1. Kampung KB Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta

2. Kampung KB Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul

3. Kampung KB Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman

Khusus untuk Kampung KB Tirtonirmolo, tim perwakilan yang mengikuti sesi wawancara terdiri dari M. Nur Amin, Hasanudin Masykur N, Wiratminingsih, dan Renia E Saraswati. Kampung ini mendapat nomor urut dua dalam sesi penilaian wawancara yang menjadi bagian penting dalam penilaian keseluruhan.

Tim juri yang melakukan penilaian berasal dari lintas sektor, yaitu:

• Faridah Aryani, S.Psi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY (DP3AP2 DIY)

• Utami Kurniasih, S.Kep., N.s dari Dinas Kesehatan DIY

• Dra. Ita Suryani, M.Kes dari Perwakilan BKKBN DIY

Melalui kegiatan ini, diharapkan model Kampung Keluarga Berkualitas dapat terus diperkuat dan direplikasi, menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya dalam mewujudkan keluarga sehat, mandiri, dan sejahtera. Selain itu, penilaian ini juga mendorong sinergi antara berbagai pihak dalam pembangunan berbasis keluarga dan komunitas.HMN