Kalurahan Tirtonirmolo

Kamis, 25 Agustus 2023

KABUPATEN BANTUL - Dalam upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan dan kemampuan penanggulangan bencana, Lurah Kalurahan Tirtonirmolo, Hm. Marwan MS. SH. mendispo ke Staf Kalurahan, untuk mengikuti pelatihan pengkajian kebutuhan pasca bencana (jitupasna) serta Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P). Kegiatan ini diadakan pada Rabu dan Kamis, tanggal 23 dan 24 Agustus 2023, di Aula Dinas Perpustakaan Lantai 3, Kabupaten Bantul. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.

Peserta undangan yang mengikuti pelatihan ini adalah para Lurah atau yang mewakili dari seluruh kabupaten Bantul. Para peserta akan mengikuti rangkaian pelatihan selama dua hari, dimana materi akan disampaikan secara bertahap untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai pengkajian kebutuhan pasca bencana dan rencana rehabilitasi serta rekonstruksi pasca bencana.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Agus Yuli Herwanta, MT. Dalam sambutannya, Agus Yuli Herwanta menjelaskan bahwa jitupasna adalah serangkaian kegiatan yang mencakup pengkajian nilai akibat bencana, analisis dampak, perkiraan kebutuhan pasca bencana, dan rekomendasi awal strategi pemulihan. Semua ini akan menjadi landasan penting dalam penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana.

"Pengkajian kebutuhan pasca bencana adalah langkah awal yang krusial dalam menyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P). Kualitas dan kuantitas peran petugas dengan keahlian khusus sangat diperlukan dalam menghasilkan rencana yang komprehensif," kata Agus Yuli Herwanta.

Dalam kesempatan yang berharga ini, peserta diharapkan dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam dan wawasan baru yang dapat diaplikasikan dalam penanganan pasca bencana. "Kegiatan ini menjadi kesempatan bagus untuk meningkatkan pengetahuan yang akan sangat bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.

Pelatihan ini diharapkan akan membekali setiap peserta dengan pemahaman yang mendalam tentang fokus utama dalam penanganan pasca bencana. Sinergi antara berbagai pihak dalam jitupasna ini menjadi pilar penting dalam upaya penanggulangan bencana secara holistik. Hasil yang akan dihasilkan dari pelatihan ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat kapasitas dalam menangani bencana di lapangan.

Dengan semakin meningkatnya ancaman bencana alam, pelatihan semacam ini menjadi langkah proaktif dalam melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak negatif yang mungkin terjadi. Semoga pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang besar dalam upaya kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul.AW