Sholawatan Jawa bertahan di era digital

Administrator 28 Maret 2022 12:16:24 WIB

Tirtonirmolo, 28 Maret 2022, Kesenian Sholawat Jawa merupakan salah satu kesenian yang semakin lama semakin hilang tergerus atau tergeser oleh kesenian modern, tidak dipungkiri kesenian ini hanya diikuti oleh orang tua atau bapak - bapak dan simbah simbah yang saat ini kurang diminati oleh generasi muda, akan tetapi agar tidak semakin hilang Paguyuban Slawatan Larasmadya SURYA BIRAWA yang awalnya didirikan oleh Almarhum Kyai Haji Qomari di dekade 70an berpusat di Kagungan Dalem Masjid Pathok NegaraDongkelan Kauman berusaha untuk tetap melestarikan budaya tersebut. disamping kegiatan ini sebagai wadah dakwah islamiyah melalui sholawatan Jawa dan berusaha "nguri-uri kabudayan jawi".


Sabtu, 26 Maret 2022 bertempat di Dusun Tegalkenongo RT 02 tepatnya di rumah dukuh IV diadakan gladen sholawatan jawa yang dipimpin oleh para pejuang nguri-uri sholawatan Jawa yaitu Haryo wibowo yang saat ini sebagai ketua paguyuban tersebut. Kegiatan ini dimulai pukul 20.00 WIB. dengan anggota sejumlah 20 orang. gladen ini dilaksanakan dua pekan sekali di rumah anggota paguyuban.


Paguyuban ini juga sering tampil diantaranya acara acara Nikahan, beberapa Festival Masjid dan di kegiatan ormas.


Kesenian sholawatan ada tradisi masyarakat islam jawa, berisi pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, merupakan perpaduan dari kesenian Arab dan Jawa. Alat musik khas Jawa menjadi pengiringnya.
Ardian Muharto sebagai salah satu pengrawit yang juga anggota Selawatan ini menjelaskan, memang sebaiknya kita harus memberi perhatian lebih pada seni ini, sebagai apresiasi pada pelaku seni dan juga untuk melestarikan kebudayaan dari nenek moyang kita, sebagai metode dakwah yang berbasis bahasa jawa. Tambahnya. Ardian Muharto juga menyampaikan kegiatan ini sangat perlu regenerasi, variasi tembang dan iringan.


Di Kalurahan Tirtonirmolo kini sangat sedikit yang masih melestarikan budaya ini, keadaan ini di perlukan perhatian bersama supaya tetap lestari dan perlu generasi selanjutnya peduli akan sholawatan Jawa. Karena pada dasarnya Kalurahan Tirtonirmolo adalah salah satu Kalurahan basis agamis dan berbudaya yang seharusnya dapat mengaplikasikan metode dakwahnya melalui seni dan budaya yang berbahasa Jawa, yaitu dengan Sholawatan Jawa. hal ini memerlukan perhatian beberapa pihak dari
Gladen sholawatan Jawa di Pedukuhan Tegalkenongo ini semua anggota semangat dan kompak, hingga sampai larut malam pukul 23.30 WIB.(AW)

Komentar atas Sholawatan Jawa bertahan di era digital

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License